Oleh: M. Chairul Basrun Umanailo. M.Si
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh, manusia merupakan makhluk tuhan yang paling sempurna, karena ia dibekali akal budi. Manusia memiliki harkat dan derajad yang tinggi. Harkat adalah nilai sedangkan derajat adalah kedudukan. Pandangan demikian berlandaskan pada ajaran agama yang diyakini oleh manusia sendiri. Contoh dalam ajaran agama islam surah At-tin ayat 4 dikatakan ‘sesungguhnya kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Karena manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi maka manusia hendaknya mempertahankan hal tersebut. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan hal tersebut, maka prinsip kemanusiaan berbicara, prinsip kemanusiaan mangandung arti adanya penghargaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia yang luhur itu, semua manusia adalah luhur, karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karea perbedaan suku, ras, keyakinan, status sosial ekonomi, asal usul dan sebagainya. Etika berasal dari bahasa yunani kuno ethikos (“Yang berarti timbul kebiasaan “) untuk mempelajari kualitas yang standart dan penilaian moral. Etika diperlukan untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah baik buruk dan tanggung jawab. Etiak melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
https://www.academia.edu/19515097/Manusia_Sebagai_Mahkluk_Berbudaya_Beretika_dan_berestetika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar