Memahami sebuah teori merupakan sebuah gambaran umum yang harus kita telusuri hingga ditemukan titik awal kelahirannya, begitu pula ketika memahami teori konsumsi sebagai awal wacana konsumerisme, haruslah kita pahami sebagai awal dari perkembangan manusia dalam mengembakan pola pemenuhan kebutuhannya.Sejak Revolusi Industri dan revolusi-revolusi abad ke XIX, kebahagiaan memiliki arti dan fungsi ideologis maka kebahagiaan harus terukur. Kebahagiaan bathiniah yang terwujud melalui simbol maupun pemaknaan ditolak oleh cita-cita konsumsi. Kebahagiaan didasarkan pada prinsip-prinsip individualis dan diperkuat oleh Tables de Droits de I’Homme et de Citoyen (Daftar Hak-hak Manusia dan Warga Negara) yang secara eksplisit mengenalkan kembali hak kebahagiaan pada semua orang.1”Revolusi Kemapanan” adalah pewaris dan pelaksana pesan-pesan Revolusi Borjuis yang memiliki thesis implisit; semua orang sama di depan nilai guna suatu objek dan barang (padahal objek dan barang tidak sama dan terbagi di depan nilai tukar).2Tiap orang juga diberikan kebebasan yang sama untuk memiliki sumber-sumber penghidupan yang pada akhirnya akan melahirkan liberalisasi sistem pencapaian pemenuhan kebutuhan.
untuk mengikuti kajian lengkap saya, silahkan copy link tautan berikut ini:
https://www.researchgate.net/publication/323943765_KONSUMERISME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar