Minggu, 08 April 2018

Konsumerisme

Oleh: M. Chairul Basrun Umanailo. M.Si


Memahami sebuah teori merupakan sebuah gambaran umum yang harus kita telusuri hingga  ditemukan  titik  awal kelahirannya,  begitu  pula  ketika  memahami  teori  konsumsi sebagai awal wacana konsumerisme, haruslah kita pahami sebagai awal dari perkembangan manusia dalam mengembakan pola pemenuhan kebutuhannya.Sejak  Revolusi  Industri  dan  revolusi-revolusi  abad  ke  XIX,  kebahagiaan  memiliki arti  dan  fungsi  ideologis  maka  kebahagiaan  harus  terukur.  Kebahagiaan  bathiniah  yang terwujud  melalui  simbol  maupun  pemaknaan  ditolak  oleh  cita-cita  konsumsi.  Kebahagiaan didasarkan   pada   prinsip-prinsip   individualis   dan   diperkuat   oleh   Tables   de   Droits   de I’Homme et de Citoyen (Daftar Hak-hak Manusia dan Warga Negara) yang secara eksplisit mengenalkan  kembali  hak  kebahagiaan  pada  semua  orang.1”Revolusi Kemapanan” adalah pewaris  dan  pelaksana  pesan-pesan  Revolusi  Borjuis  yang  memiliki thesis  implisit;  semua orang  sama  di  depan  nilai  guna  suatu  objek  dan  barang  (padahal  objek  dan  barang  tidak sama  dan  terbagi  di  depan  nilai  tukar).2Tiap  orang  juga  diberikan  kebebasan  yang  sama untuk   memiliki   sumber-sumber   penghidupan   yang   pada   akhirnya akan   melahirkan liberalisasi sistem pencapaian pemenuhan kebutuhan. 


untuk mengikuti kajian lengkap saya, silahkan copy link tautan berikut ini: 
https://www.researchgate.net/publication/323943765_KONSUMERISME

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel yang sering dibaca