Senin, 16 Desember 2013
SEDIH KELUARGA,,
hari ini tgl 16 desember jam 3 entah lewat berapa, yang jelas kami baru saja kehilangan orang terbaik,,, kakek,, orang tua, pendidik, sahabat, telah di panggil Yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya.
kalimat demi kalimat, ucapan dan doa terus kami haturkan kepada beliau ABUBABAKAR BIN UMAR.
di kepala yang ada hanya kebingungan, kesedihan, dan pasrah ;
kami bingung karena tak berada di samping nya di saat2 terakhir menghembuskan nafasnya, kami tak tau harus berlari dengan apa untuk segera melihat, mencium, dan memeluk jasadnya yang terakhir, akhhhhh.... seandainya semua bisa terwujud,,, namun inilah hidup yang terkadang tidak bisa kita paksakan.
kami sedih karena yang pergi adalah manusia terbaik bagi kami,, manusia yang tidak pernah menampakan kekecewaan, kesedihan atau kesulitan. di tanganya lah banyak lahir cucu cucu yang sukses,,, saya sendiri diurusi dari masuk TK hingga lulus SD, hebatnya lagi anak saya RETRO masih juga sempat diurusi oleh beliau meskipun kondisi kesehatannya sudah menurun drastis tapi sekali lagi itulah kehebatan sang ABUBAKAR. bagi beliau hidup tidak perlu ditangisi namun dijalani, tidak perlu bersungut toh selama nyawa masih di badan Allah tidak akan membiarkan hambanya tersiksa dan tersudut oleh keadaan asalkan kita mau terus berusaha dan berdoa atas yang kita hadapi. ABUBAKAR adalah bentuk konkrit manusia tanpa pendidikan, manusia yang tidak pernah mengerti apa maksud dari sekolah,,, namun dengan tangannya lah cucu cucu tercinta di dorong habis-habisan untuk bersekolah dan bercita-cita tinggi. Kakek kami tercinta pandai menempatkan diri, kadang dia menjadi guru, menjadi orang tua bahkan menjadi teman becanda untuk berjalan-jalan dengannya sekedar berbelanja ataupun menikmati makanan, hidup tanpa beban seakan dia tau Tuhan nya begitu sayang kepada nya,, itulah kehebatannya yang sangat sulit untuk kita contohi.
ya Allah ya Tuhan kami,,, hanya pasrah yang bisa kami lakukan ketika Engkau harus memanggil Kakek kami, belum sempat kami membalas segala kebaikannya, belum sempat kami balas setiap pengorbannya, namun keputusan mu adalah jalan terbaik bagi kita semua.
hormat sujud kami haturkan kepada mu wahai ABUBAKAR, genggam tangan, cium pipi mu, peluk erat badan sebagai penghormatan kami yang terakhir, doa,,doa,,doa,,, kami haturkan atas semua yang telah kau persembahkan kepada anak-cucu-cicit mu.
ya Allah,, berikanlah tempat yang terindah bagi kakek kami, jadikanlah setiap jengkal pengorbannya sebagai mahligai, jadikanlah setiap tetesan keringatnya sebagai permata, dan berikan dia tempat terbaikmu.
doa tidak berbatas, amal tidak terputus, itu ikrar kami.
MUHAMAD CHAIRUL BASRUN UMANAILO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Publikasi Terakhir
Artikel yang sering dibaca
-
Oleh: M. Chairul Basrun Umanailo. M.Si Pada dasarnya budaya memiliki nilai-nilai yang senantiasa diwariskan, ditafsirkan dan dilaksan...
-
Oleh: M. Chairul Basrun Umanailo. M.Si Memahami keberadaan Pulau Buru, tidak sekedar hanya dengan menyebutkan adanya dua Kabupaten, ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar